Renungan Panduan Memperbaiki Kualitas Hidup
Saturday, August 29, 2015
0
komentar
Di jalan raya banyak motor dan
mobil saling menyalip satu sama lain.
Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah
dan di sekolah mereka dididik untuk menjadi lebih cepat dan bukan menjadi lebih
sabar. Mereka dididik untuk menjadi yang terdepan dan bukan yang tersopan.
Di jalan pengendara motor lebih
suka menambah kecepatannya saat ada orang yang ingin menyeberang jalan dan
bukan malah mengurangi kecepatannya.
Mengapa?
Karena sejak kecil di rumah dan
di sekolah anak kita setiap hari di buru dengan waktu, di bentak untuk bergerak
lebih cepat dan gesik, bukan di latih untuk mengatur waktu dengan
sebaik-baiknya dan di buat lebih sabar dan peduli.
Di hampir instansi pemerintah dan
swasta banyak para pekerja yang suka korupsi.
Mengapa?
Karena sejak kecil di rumah dan
di sekolah anak-anak dididik untuk berpenghasilan tinggi dan hidup dengan
kemewahan, mulai dari pakaian hingga perlengkapan dan bukan diajari untuk hidup
lebih sederhana, iklas, dan bangga akan kesederhanaan.
Di hamper setiap instansi sipil sampai
petugas penegak hokum banyak terjadi kolusi, manipulasi proyek, dan anggaran
uang rakyat.
Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah
dan di sekolah mereka dididik untuk menjadi lebih pintar dan bukan menjadi
lebih jujur dan bangga pada kejujuran.
Di hampir setiap tempat kita
mendapati orang yang mudah sekali marah dan merasa diri paling benar sendiri.
Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah
dan di sekolah mereka sering dimarahi oleh orang tua dan guru mereka dan
bukannya diberi pengertian dan kasih
sayang.
Di hampir setiap sudut kota kita
temukan orang yang tidak lagi peduli pada lingkungan.
Mengapa?
Karena sejak kecil di rumah dan
di sekolah mereka dididik untuk saling berlomba untuk menjadi juara dan bukan
saling tolong-menolong untuk membantu yang lemah.
Di hampir kesempatan, termasuk di
media social ini juga selalu saja ada orang yang mengkritik tanpa mau melakukan
koreksi diri sebelumnya.
Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah
dan di sekolah anak-anak biasa di kritik dan bukan didengarkan segala keluhan
dan masalahnya.
Di hampir setiap kesempatan kita
sering melihat ada orang “ngotot” dan
merasa paling benar sendiri.
Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah
dan sekolah mereka sering melihat orang tua atau gurunya “ngotot” dan merasa
paling benar.
Di hampir setiap lampu merah dan
rumah ibadah, kita banyak menemukan pengemis.
Mengapa?
Karena dulu sejak kecil di rumah
dan di sekolah mereka selalu diberitahu tentang kelemahan-kelemahan dan
kekurangan-kekurangan mereka dan bukannya diajari untuk mengenali
kelebihan-kelebihan dan kekuatan-kekuatan mereka.
……………………………………………………………
Jadi sesungguhnya potret dunia dan kehidupan yang terjadi saat ini adalah hasil dari ciptaan kita sendri di rumah bersama-sama dengan dunia pendidikan di sekolah.
Jika kita ingin merubah potret ini menjadi lebih baik, maka mulailah mengubah cara mendidik anak-anak di rumah dan di sekolah, tempat khusus yang dirancang bagi anak untuk belajar menjadi manusia yang berakal sehat dan berbudi luhur.
Sumber: status kiriman facebook teman
Baca Selengkapnya ....