Seorang guru di India kaget bukan kepalang saat memeriksa buku rekening banknya lewat internet. Guru itu bernama Parijat Saha tinggal di kota Balurghat, India. Awalnya guru ini memperkirakan jumlah tabungannya paling banyak US$ 200 atau sekitar Rp 1,8 juta saja.
Namun apa yang di lihat Saha membuatnya sangat kaget karena di dalam rekeningnya tertera angka US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 90 triliun.
Saha mengatakan, “Minggu malam, saya memeriksa tabungan saya melalui internet. Saya hanya berharap jumlahnya tak lebih dari US$ 200,”
Karena tidak percaya maka Saha kembali mencek rekeningnya di mesin ATM terdekat. Hasilnya sama saja. Saha kini adalah seorang miliarder.
Tetapi Saha adalah seorang yang jujur, maka dia pun menelepon State Bank of India (SBI) untuk melaporkan kejadian ini. “Saya menelepon kenalan saya di bank dan bercanda, mungkin bank sedang kelebihan uang sehingga uangnya mengalir ke rekening saya,” ujarnya.
Gaji Saha sebagai guru di Negara Bagian Bengali Barat adalah US$ 700 atau sekitar Rp 6,3 juta. Sehingga tak berlebihan jika Saha terkejut melihat rekeningnya yang memuat sejumlah yang hampir sama dengan anggaran pendidikan India sebesar US$ 11,5 miliar setahun.
Sayangnya, pejabat bank yang memiliki motto “Perbankan aman bersama SBI” tak ada yang bersedia untuk mengomentari insiden ini.
Namun sejumlah sumber mengatakan bank sudah “membersihkan” uang itu dan uang itu tak akan bisa ditarik meskipun Saha menginginkannya.
Manajer SBI cabang Balurghat, Subhashis Karmakar menolak menjelaskan sumber uang itu atau mengapa uang itu bisa masuk ke rekening Saha. “Saya secara khusus di minta untuk tidak berkomentar,” katanya.
Kantor regional SBI di Kalkuta dan kantor nasional di Mumbai sudah mendapatkan laporan masalah ini dan sedang mempelajari mengapa insiden itu bisa terjadi.
Untunglah kekacauan ini tak merugikan Saha. Dia akhirnya bisa mengambil uang US$ 200 miliknya.
“Meskipun saya sudah menerima uang saya, rekening itu masih berisi uang miliaran dolar dan dinyatakan sebagai rekening tidak jelas. Entah sampai kapan saya harus menyimpan uang itu,” ujar Saha. Sumber (bbc, Tribun Jabar 20/01/12)